Mengenai Mendoakan Kebaikan dan Larangan Mendoakan Keburukan
Pertanyaan tentang apakah kita boleh mendoakan keburukan bagi orang yang sering menyakiti dan memfitnah kita adalah hal yang sering kali muncul di tengah-tengah konflik dan kesulitan. Namun, dalam agama Islam, terdapat prinsip yang jelas terkait dengan mendoakan kebaikan bagi sesama, bahkan bagi mereka yang pernah berbuat zalim terhadap kita.
Pertama-tama, perlu diingat bahwa dalam Islam, kita diajarkan untuk mengutamakan kebaikan dan perdamaian dalam hubungan antar manusia, meskipun kita pernah disakiti atau difitnah oleh orang lain. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Sahabat Jabir bin Abdillah ra., Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa kita tidak boleh mendoakan keburukan bagi diri kita sendiri, anak-anak kita, atau harta kita. Hal ini karena doa tersebut bisa saja bertepatan dengan waktu yang mustajab, sehingga Allah SWT mengabulkannya. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga memberi contoh yang baik dengan tetap mendoakan kebaikan bagi penduduk Thaif, meskipun mereka pernah menyakiti dan memperlakukan Nabi dengan buruk. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam Islam, kita dilarang untuk mendoakan keburukan bagi diri sendiri maupun orang lain, bahkan jika mereka pernah menyakiti atau memfitnah kita. Sebaliknya, kita diajarkan untuk tetap mendoakan kebaikan bagi sesama, dengan harapan bahwa perdamaian dan kebaikan akan menguasai hubungan antar manusia.وَلاَ تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ كَذَٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِم مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Dan janganlah kamu menghujat sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena nanti mereka akan menghujat Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat itu merasa baik dengan perbuatannya. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.”
(Al-An’am: 108)
Wallahu a’lam.